EVALUASI PEMBINAAN MAHASISWA PECINTA ALAM (MAPALA) UNP DI PROVINSI SUMATERA BARAT
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana berjalannya fungsi manajemen yang ada pada organisasi mahasiswa pecinta alam di Universitas Negeri Padang dalam proses pembinaan olahraga panjat tebing. Jenis penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan kombinasi berbagai teknik, yaitu: 1) Pedoman Wawancara dan 2) Studi Dokumentasi. Dimana populasi pada penelitian ini adalah pengurus MAPALA UNP, dan yang menjadi informannya merupakan pengurus inti yang berkaitan dengan divisi panjat tebing, yang berjumlah 4 orang. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah MAPAL UNP memiliki visi dan misi yang sudah jelas, dengan agenda yang telah ditetapkan serta ada agenda yang rutin. Namun beberapa agenda ada yang belum terlaksana, yang disebabkan kegiatan/aktifitas perkuliahan pengurus yang banyak. Dalam segi kepengurusan, MAPALA UNP telah berjalan dengan baik, dimana dalam pemilihan kepengurusan telah dilaksanakan sesuai dengan standar dan aturan yang telah ditetapkan, sehingga pengurus yang terpilih memang ahli dibidangnya. Selama proses berjalannya organisasi, pada segi penggerakan kepengurusan dalam peningkatan prestasi panjat tebing belum maksimal, hal ini terlihat dari pelaksanaan latihan yang tidak sesuai dengan jadwal, program latihan yang tidak ada. Kontrol selalu dilakukan oleh ketua umum bersama ketua bidang, agar agenda yang telah ditetapkan dapat sesuai dengan jadwal, jika ada permasalahan yang timbul akan dilakukan rapat kegiatan. Setiap agenda yang telah direncanakan dan yang telah dilaksanakan selalu diakhiri dengan evaluasi, sehingga panitia mendapat pengalaman untuk agenda selanjutnya. Selain itu dari segi evaluasi ini masih belum berjalan maksimal dalam hal pemberian masukan/pengarahan tentang agenda yang belum terlaksana. Sarana dan prasarana sangat kurang, sehingga atlet yang akan berlatih hanya menggunakan peralatan pribadi dan seadanya, hal ini disebabkan oleh tempat latihan yang dipakai untuk parker kendaraan dan peralatan yang digunakan harganya snagat mahal, sehingga pengurus hanya bisa mencicil sedikit peralatan setiap tahun tergantung kas yang ada.