PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA STUNTING DAN NON STUNTING DI SMP NEGERI 2 ULAKAN TAPAKIS
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan hasil belajar siswa stunting dan non stunting di SMPN 2 Ulakan Tapakis. Jenis penelitian ini adalah penelitian crossectional dimana antara variabel independen dan variabel dependen diobservasi pada waktu yang bersamaan dan merupakan penelitian komparasi (Notoatmodjo, 2000). Penelitian ini berlokasi di SMP Negeri 2 Ulakan Tapakis Kabupaten Padang Pariaman sebagai lokasi penelitian dilakukan secara purposif. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa SMP Tapakis Ulakan kelas 1, 2 dan 3 yang diambil sebanyak 51 orang dari populasi dengan teknik random sampling. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner untuk memperoleh data tentang identitas responden dan keluarga seperti nama, umur, jenis kelamin, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua dan jumlah anggota keluarga. Untuk memperoleh data rapor siswa diperoleh dengan teknik dokumentasi dari arsip SMPN 2 Ulakan Tapakis Kabupaten Padang Pariaman. Data status gizi stunting dan non stunting diperoleh dengan pengukuran tinggi badan dan berat badan dengan menggunakan timbang berat badan dan mikrotois. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah siswa yang tergolong stunting masih cukup tinggi (31.4%) dan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang harus ditangani secara serius. Hasil belajar siswa sebagian besar tergolong cukup (76.4%). Sebagian besar siswa stunting (pendek) memiliki hasil belajar kategori yang cukup (75%) dan masih banyak siswa yang mengalami hasil belajar kategori kurang (25%). Tidak ada satupun siswa stunting yang mendapatkan hasil belajarnya kategori baik. Pada kelompok siswa bukan stunting, sebagian besar hasil belajarnya tergolong cukup (71,4%) dan sebesar 17,1% yang tergolong kategori baik.